Kamis, 11 Mei 2017

Sang Pendusta

ialah pendusta yang ingkar
terhadap perkataannya
berkata bila tak ada rasa maka sudah
namun apa mau dikata

bermula dari tatap
awalnya hanya bertemu setelahnya ada lebih
berjanji berkata jujur ternyata dusta
hingga membuat rona marah

sampai akhirnya ada laku pendusta
membuat rona murka

rona yang awalnya menaruh rasa
kini dibuatnya kecewa
tak lagi ada kata buat pendusta
dan pintu itu kini tertutup rapat

maaf tak ada guna apalagi cara
semua yang dilakukan pendusta
tak mampu buatnya tertawa

Rona tetap bergeming, dingin dan hening

Pendusta
ia pikir ia dewasa
hingga mampu menahan rasa
namun itu salah

Pendusta
kini terjebak dalam kata-kata yang dibuatnya
Pendusta tak lagi kuasa menahan rasa
walau tau rona telah berbeda



Rabu, 24 Agustus 2016

Salam dari Kami....!!!



Pagi itu langit mamuju tampak begitu cerah…dengan diiringi deburan ombak yang riang terlihat sekumpulan orang di sudut kawasan rumah adat mamuju sedang duduk berkumpul dan bercakap-cakap sembari menikmati segelas es yang telah dihidangkan oleh si empunya dagangan.
 Entah apa yang dibincangkan oleh mereka nampaknya sangat serius sekali…terhitung mereka ada sembilan orang yang duduk disana, nampak salah seorang lelaki sedang mempresentasikan sesuatu sambil mengarahkan laptopnya kepada yang lainnya…terlihat dalam layar laptopnya tertulis “SIGI – Sahabat Indonesia berbaGi”. Sepertinya mereka sedang mempresentasikan suatu komunitas “berbagi” yang berbasiskan jaringan pertemanan di seluruh Indonesia  dan mereka juga berencana untuk membentuk komunitas tersebut di daerah mereka.
 Lantas siapa mereka? mereka adalah orang-orang yang dominan tapi fleksibel, bisa mendengarkan, mau menerima pendapat orang lain, kepribadiannya light, fun dan hal bagus lainnya. Harapan kami saat itu, semoga praduga baik ini akan menjadi kenyataan atau mungkin kenyataannya akan lebih indah dari praduga baik yang telah kami bayangkan, guna bersama-sama bisa berbagi dalam canda, berbagi dalam suka, berbagi dalam duka, berbagi dalam tawa, berbagi dalam haru, berbagi dalam ceria, dan tentunya berbagi dalam kebaikan, yang jelas kami semua seolah menemukan keluarga baru ditengah kerinduan keluarga yang jauh.
 
 Gambar 1 : pertemuan perdana

Tanpa terasa sudah 2,5 jam kami membahas komunitas yang satu ini, selama 2,5 jam pula kami berbagi ide dan masukan mengenai program apa saja yang akan kami kerjakan, setelah melihat beberapa video kegiatan SIGI yang kami putar, pada akhirnya kami mencoba mengikuti apa yang dilakukan oleh kakak-kakak sigiers yang ada di beberapa regional lainnya, salah duanya ada program SIGI Manarang, atau dalam bahasa mamuju berarti SIGI pintar/cerdas dan kedua, program Ekspedisi Sedekah. Untuk sementara kedua program ini yang akan kami kerjakan mudah2an kedepannya akan banyak program-program lain yang dapat kami kerjakan untuk bisa berbagi terhadap sesamanya, seperti yang pernah terlihat dalam taglinenya “karena berbagi tidak membuatmu rugi”.
 Matahari semakin meninggi, waktu dzuhur pun sudah hampir tiba. Kami semua bersembilan bersiap meninggalkan tempat dan diakhir perbincangan, kami sepakat bahwa hari itu juga telah lahir dan telah terbentuk SIGI Mamuju…ya bertepatan dengan tahun baru islam tanggal 1 Muharram 1435 H atau 5 November 2013, SIGI telah hadir di Mamuju untuk bisa bergabung dengan SIGI Regional lainnya.
 Semoga kehadiran kami di Mamuju dapat diterima dengan baik oleh sahabat-sahabat Sigi yang  lain yang telah lebih dulu terbentuk, salam hangat dari kami dan salam perkenalan bagi kalian semua. Setelah selesai perbincangan, satu-satu dari kami mulai pamitan..ada rasa haru, gembira dan bahagia yang mengisi dalam hati, semoga pertemuan ini menjadi awal dari semua kebaikan-kebaikan yang akan datang, Amin!!